Aku, Jeda dan Mimpi


Siapa aku? berdasarkan akta kelahiran namaku Akhmad Faizal Khabibi, padahal sebenarnya nama “original”ku adalah Ahmad Faiz Al Habibi. Terlahir dari pasangan Guru Sekolah Dasar di sebuah Desa pinggiran Kabupaten Cirebon, 11 April 1991 silam. Betapa bersyukurnya aku dilahirkan dalam keluarga yang tak hanya penuh kehangatan kasih sayang, namun juga begitu perhatian dalam bidang pendidikan. Ibuku adalah ibu bagi seluruh anak-anak desa Guwa Kidul dan Ayahku adalah bapak bagi seluruh anak-anak desa Guwa Lor. Yah dulu ayahku sebelum beralih tugas menjadi Kepala Desa, beliau mengabdikan diri sebagai salah satu guru Sekolah Dasar di Desa Guwa Lor, saudara muda dari desa kelahiran dan tempat tinggalku Guwa Kidul. Kini beliau telah pensiun dan menghabiskan masa senjanya bersama cucu-cucunya yang lucu. Ibuku, ibu tercantik di seluruh dunia ini kini diberi amanah menjadi Kepala Sekolah di salah satu Sekolah Dasar di desa Guwa Lor, desa tempat ayahku dulu mengabdi, namun berbeda sekolah. Oh iya, kini aku mempunya 2 orang kakak yang telah menikah dan dikaruniai anak yang lucu, dan seorang adik yang sedang merintis kejayaan masa remajanya di pesantren.

Itulah secuil tentang keluargaku yang menaruh pendidikan sebagai salah satu porsi terbesar dalam perhatiannya. Pendidikan adalah pondasi segalanya, termasuk mimpi-mimpiku. Mimpiku muncul karena pendidikan. Karena pendidikanlah aku bisa baca, tulis, dan hitung. Karena pendidikanlah aku keluar dari tempurung, bermula dari menyibak uniknya Kecamatan Gegesik (SMP N 1 Gegesik), lalu menengok ramainya Kota Cirebon (SMA 2 Cirebon) dan merasakan nyamannya Yogyakarta (UGM) serta indahnya negeri ini, entah tanah mana lagi yang akan aku pijak.

Aku begitu percaya akan kekuatan mimpi, yah mimpi lah modal utama bagiku dalam mengarungi hidup. Karena mimpi lah aku tahu ke mana aku harus melangkah, karena mimpi lah aku tahu ke mana aku harus tebarkan pandangan dan fokus, karena mimpi lah aku tahu harus menjaga kepekaan pendengaranku, karena mimpi lah aku berani membiarkan tubuh dan tangan ini menahan pilu demi tercapainya kepuasan hati.

Tentu saja setiap manusia berhak bermimpi, apapun itu, sebesar apapun itu, tak ada yang melarang apalagi membatasi. Namun kadang diantara kita masih saja ada yang takut bermimpi, padahal itu gratis dan gak ada yang salah.
”..bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu...”-Sang Pemimpi-
Entah apa anggapan kalian tentang diriku yang penuh mimpi. Yang jelas ku mempunyai banyak mimpi-mimpi, untuk diriku, agamaku, keluargaku, bangsaku dan juga bumi yang kita tinggali ini. Biarlah mimpi-mimpiku menjadi rahasiaku, Dia dan mereka saja.

Saat kamu berani bermimpi, maka kamu telah berani untuk hidup. Lantas pertanyaan berikutnya adalah, apa yang kita lakukan setelah bermimpi? Tentu berani bermimpi adalah langkah tepat namun bukan lah akhir segalanya, justru itu adalah awal segalanya. Aku yakin semua orang ingin mimpi-mimpinya dapat terwujud, namun tak semua orang yang mau mimpi-mimpinya terwujud. Mereka yang hanya ‘ingin’, cenderung membiarkan hidupnya mengalir saja seperti air, dan mimpinya tetap jadi mimpi. Tapi bagi mereka yang ‘mau’, dia akan berjuang sekeras mungkin untuk mewujudkannya, dan aku yakin mereka yang bersungguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang setimpal.

Aku adalah Pejuang Mimpi, bukan hanya sekedar pemimpi. Aku yakin mimpi hanya akan terwujud jika kita memperjuangkannya. Tidak mudah itu pasti, sulit itu niscaya tapi semuanya itu mungkin. Batu saja bisa berlubang karena lembutnya tetesan air. Perjuanganku tak akan pernah berhenti hingga ku beralih ke alam lain, bahkan jeda meninggalkan perjuangan ini pun tak akan pernah terjadi. Kita harus tetap berjuang apapun yang terjadi.

Teruslah bermimpi, tetaplah berjuang dan tiadakan jeda sedikitpun dalam perjuangan ini.
Salam Pejuang Mimpi

comment 1 komentar:

Unknown on 9 Juni 2013 pukul 17.28 mengatakan...

salam kenal #pada wong cerbone

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar

 
© Pejuang Mimpi | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger